Review Buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya
Setiap keluarga pasti punya tradisi makan entah itu sarapan, makan siang ataupun makan malam. Biasanya sudah ada aturan tidak tertulis ketika Ibu menyiapkan masakan di atas meja makan untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.
Saya ingin memberi contoh dalam keluarga sendiri dimana Ibu biasanya menyediakan sarapan untuk kami, anak-anaknya dan juga almarhum Bapak. Kebiasaan sarapan tak pernah terlewat hingga kami dewasa meskipun hanya menggunakan nasi putih dan telur ceplok.
Lalu untuk makan siang dan makan malam biasanya Ibu masak sekalian jadi satu. Tentu saja langkah ini diambil Ibu untuk menghemat biaya dan kami pun tak pernah ada masalah, malah ketika beranjak dewasa saya makin rindu dengan masakan rumahan yang Ibu masak (mewek).
Ibu selalu masak aneka menu Nusantara seperti sayur asem, sayur bening beserta lauk pauknya. Karena kami tinggal di Kalimantan, otomatis ikan menjadi lauk favorit kami. Di Kalimantan harga ikan bisa dikatakan cukup terjangkau dibanding ayam maupun daging.
Biasanya ketika hari Minggu tiba, almarhum Bapak selalu membelikan kami sarapan kuliner khas dari Kalimantan yaitu Nasi Kuning Banjar Masak Habang. Tak jarang, momen ini yang saya tunggu karena kami bisa berkumpul bersama di meja makan untuk sarapan Nasi Kuning Banjar.
Sesekali jika Ibu tidak repot maka beliau pun memasak Nasi Kuning Banjar Masak Habang dimana salah satu bahannya adalah cabe merah kering yang mungkin di Pulau Jawa sulit didapatkan. Hal ini dikarenakan cabe merah kering di Kalimantan berbeda dengan yang dijual di Pulau Jawa.
Selain Nasi Kuning Masak Habang, kuliner khas Kalimantan lainnya yang menjadi favorit kami sekeluarga adalah Soto Banjar. Kuah soto yang segar sangat cocok dikonsumsi di siang hari dan tentu saja ketika dibawa sebagai bekal, kuah soto sebaiknya dibungkus di plastik agar tidak tumpah.
Pengalaman saya tentang tradisi makan siang dalam keluarga inilah yang membawa pada kesempatan berharga untuk menulis bersama para penulis hebat lainnya dalam buku antologi yang berjudul "Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya".
Ketika buku ini sampai ke alamat rumah, saya sangat berhati-hati dalam membuka lembaran demi lembaran buku, khawatir lecek karena desain buku ini yang sangat bagus dengan kualitas kertas yang tebal sehingga terlihat sangat eksklusif.
Secara garis besar, buku "Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya" merupakan buku dimana menceritakan tradisi makan siang yang ditulis oleh 40 orang penulis dari beragam profesi, dimana menyajikan beragam menu khas Nusantara yang bisa kita baca di dalamnya.
Berikut daftar 40 penulis yang berkontribusi dalam buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya, antara lain:
Simfoni Rasa dalam Sajian Makan Siang Pontianak oleh Agustinus Bertolomeus Eko Dony PrayudiSayur Asem, Tradisi Makan Siang ala Ibu Rumah Tangga oleh Alfida Husna
Sambal Pindang dan Bayam Buatan Ibu di Blitar oleh Alfa Anisa
Choi Pan Thjia, Penyambung Tradisi Silaturahmi Singkawang oleh Annie Nugraha
Garang Asem Ayam Kampung Sayur Lodeh dan Botok Kelapa Teri oleh Bayu Fitri Hutami
Tradisi Makan Siang Liwetan Menyambut Tahun Baru oleh Bayu Fitri Hutami
Ngidang, Simfoni Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Kuliner Palembang oleh Deddy HuangSoto Banjar, Tradisi Makan Siang Keluarga yang Tak Pernah Padam oleh Dian Retno MegawatiTradisi Makan Siang bagi Ibu Rumah Tangga, Blogger dan Content Creator oleh Dita Triyuliasih IndrihapsariKetika Cinta dan Berkat Bertemu di Sebuah Kotak oleh Dorothy ManaluAkulturasi Menu Makan Siang, Berjuta Rasanya! oleh Maria Goreti Sri Candrati
Nasi Tumpeng, Simbol Keakraban dan Syukur oleh Dwi Citra Yuliana Pandiangan
Sego Jagung Mah Sartinah, Kuliner Klasik yang Otentik oleh Dwi Septianingsih
Sego Buwuhan, Kuliner Khas Bojonegoro oleh Dyah Kusumastuti Utari
Papeda, Makanan Tradisional Favorit Kami oleh Florence Niken Proboretno
Tradisi Makan Siang Indonesia oleh Henny Nursanty
Aku dan Mnahat Feu di Tengah Musim Panen oleh Jetriyanus Nino
Menikmati Segarnya Masakan Khas Melayu Pesisir Riau oleh Kunni Masrohanti
Saat Musim Tandur di Cikaso Sukabumi oleh Latipah Rahman
Nikmatnya Makan Siang dengan Ikan Kembung Goreng Sambal Ijo oleh Lina MarlinaNasi Kuning Masak Habang dan Soto Banjar, Kalimantan Selatan oleh Maria Tanjung Sari
Kaldu Kokot, Sambel Tumpang dan Selat Solo oleh Marita Setyaningsih
Tradisi Makan Siang dengan Seruit Lampung oleh Muhammad Erfan
Ikatan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Balanjuang di Minang oleh Novarty Eka Putriana
Wisata Kuliner Suryakencana Bogor oleh Nurul Sufitri
Menikmati Lezatnya Keong Daun Singkil di Hamparan Sawah oleh Resa Karunia Roosmana Setia
Uniknya Hubungan Roti Lapis Belanda Dengan Tradisi Botram oleh Reza Fahlepi
Ngaliwet di Saung Kebun Pepaya oleh Riana Wulandari
Makan Siang Bersama dalam Tradisi Masyarakat Sunda oleh Rina Susanti
Pijok-Pijok: Tradisi Kebersamaan dan Kehangatan Saat Makan Siang oleh Rosdiana
Semua Cerita Bertemu di Meja Makan oleh Sri Anggoro Widiyanti
Tradisi Berharga, Makan Siang Bareng Keluarga oleh Suciati Cristina
Sensasi Ngidang di Lampung dan Sumatera Selatan oleh Temmy Arthapuri
Makan Siang Bersama Teman Lama di Tasikmalaya oleh Utami Isharyani Putri
Pallumara Suapan Ibu oleh Winarni KS
Kembul Bujana Yang Sarat Makna Kebersamaan oleh Yeni Endah
Rujak Cingur, Keberagaman Yang Ciptakan Kebersamaan oleh Yuniari Nukti
Cinta dalam Semangkuk Pindang Patin Palembang oleh Yunita Srie Wijaya
Penyetan Protein Arek Suroboyo oleh Zada Agna Talitha
Mo Mulayadu - Tradisi Menghambur Benih oleh Zahra Khan
Setelah membaca buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya, ternyata saya menyadari bahwa ada banyak kuliner Nusantara yang belum pernah saya cicipi selama ini, terutama yang berasal dari Indonesia bagian timur dan juga kuliner dari pulau Sumatera.
Keberagaman kuliner Nusantara ini tentu menjadi rekomendasi bagi kita bahwa Indonesia kaya akan bahan-bahan makanan yang bisa diolah menjadi makanan lezat sekaligus bergizi.
Selain itu juga buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya memberikan wawasan baru bagi saya bahwa sebenarnya ada banyak resep masakan yang bisa kita buat dari seluruh Indonesia untuk makan bersama keluarga di rumah.
Resep masakan dari seluruh Nusantara ini bisa kita buat juga di rumah dan tentunya sembari mengucapkan rasa syukur bahwa Indonesia kaya akan bahan makanan yang sehat dan bergizi.
Spesifikasi buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya
Bagi yang penasaran ingin membeli buku ini maka bisa mencoba kontak via Direct Message melalui Instagram CV Diomedia.
Buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Editor: Amanda Katili Niode. Ph.D.
Translator: Awi Chin
Perancang Sampul: Ghofar I. Amar
Penata Letak/Ilustrasi Isi: goodteadesign
Ukuran Buku: 20x23 cm
Halaman: 482 halaman
ISBN: 978-634-7208-12-5
Penerbit: CV. Diomedia
Cetakan Pertama: Agustus 2025
Penutup
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Amanda Katili Niode karena telah memberi kesempatan untuk bisa bergabung bersama teman-teman penulis lainnya dalam project buku berjudul Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya.
Dan tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada Food Blogger Indonesia (FBI) karena menjadi komunitas yang menghubungkan saya dengan para blogger di seluruh Indonesia dan tanpa kehadiran FBI, mungkin saya tidak akan bisa menjadi satu dari 40 penulis buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya.

Posting Komentar untuk "Review Buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya"