Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Semua Orang Bisa Menjadi Guru Terbaik Saya

 
Guru Terbaik

Entah mengapa semakin bertambah usia, kenangan akan masa silam ada saja terngiang di pikiran. Banyak sekali peristiwa dalam hidup ini dimana membawa hikmah tersendiri bagi hidup saya. Pastinya, segala hal dalam hidup yang saya alami, baik itu suka maupun duka, tetap akan diambil hikmah sebaik-baiknya. Apabila mendapat ujian, tidak akan pernah saya anggap sebagai musibah karena Tuhan tidak sayang, namun justru saya lakukan introspeksi kenapa cobaan ini hadir di kehidupan.

Berbicara mengenai guru atau bisa dikatakan sebagai tenaga pengajar atau pendidik, rasanya sudah lama saya tidak berinteraksi dengan sosok yang disebut sebagai guru tersebut. Mungkin kurang lebih 5 tahun lalu saya sudah tidak bertemu dengan guru. Namun ternyata seorang guru tidak harus merupakan seseorang yang berada di depan  kelas saja dan mengajarkan banyak mata pelajaran.

Di kehidupan kita sekarang, kita dapat menemui sosok "guru" yang banyak mengajarkan nilai kehidupan. Tentunya guru yang dimaksud adalah orang-orang yang kita temui dan banyak memberi nasihat serta membagikan pengalaman hidupnya dengan kita.

Saya pun tidak ingin mengkotak-kotakkan seseorang pantas menjadi guru saya atau tidak. Nyatanya guru yang mengajar di pendidikan formal pun ada saja yang tingkah lakunya tidak layak untuk disebut sebagai guru. Betapa kecewanya kita apabila hal itu terjadi di kehidupan nyata.

Beberapa faktor seseorang pantas saya sebutkan sebagai guru terbaik karena:
  • Memiliki perjalanan hidup yang luar biasa
Perjalanan hidup ini tentunya merupakan kisah hidup seseorang merintis karir dari bawah sekali sampai menjadi orang yang menurut saya cukup sukses. Ketika kita iri dengan pencapaian seseorang, jangan lihat dia di kalan suksesnya saja. Coba lihat bagaimana dia merintis karirnya ketik masih di bawah.

Seorang blogger yang sukses, sering memenangkan lomba dan juga banyak job, tentunya memiliki jam tidur yang singkat. Jam yang seharusnya dia gunakan untuk tidur, nyatanya digunakan oleh blogger tersebut untuk menulis dan mengolah data agar tulisannya menjadi berkualitas. 
  • Diberi cobaan oleh Allah SWT
Saya punya teman yang diberi cobaan Allah SWT dalam keluarganya. Memiliki anak dengan kebutuhan istimewa menjadikan dirinya selalu bolak balik ke rumah sakit. Sementara kondisi ekonomi teman saya ini tidak begitu baik sehingga terkadang saya pun ikut membantunya walaupun sedikit.

Dari cobaan yang dialami oleh teman saya itu, membuat saya banyak bersyukur bahwa di tengah keterbatasan diri ini, nyatanya Allah SWT masih memberikan saya keberuntungan. Meskipun saya juga memiliki cobaan hidup, namun mungkin tidak separah yang dialami oleh teman saya itu.

Kalau kata orang Jawa, Wang Sinawang karena selalu melihat rumput tetangga lebih hidup dibanding rumput milik sendiri. Akhirnya saya pun mulai mengubah cara pandang tentang hidup ini dan mulai banyak memohon ampunan kepada Allah SWT karena selama ini banyak tidak bersyukur padahal nikmat sudah sedemikian banyaknya.
  • Mengajarkan arti kehidupan untuk saya
Saya juga punya seorang teman yang usianya jauh di bawah saya. Pernah suatu ketika saya curhat kepadanya, mengeluh tentang sistem di kantor yang cenderung merugikan kami karyawan yang tidak ada hubungan dengan saudara. Namun ternyata jawaban teman saya itu sungguh membuat saya tersadar. 

Teman yang usianya jauh itu mampu mengajarkan saya mengenai arti kedewasaan. Bahwa saya yang usianya sudah dibilang tua ini, ternyata belum dewasa dalam menyikapi hidup ini. Saya masih emosional dalam menyikapi suatu kejadian dalam hidup. 

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kalian yang sudah mampir membacanya.


Posting Komentar untuk "Semua Orang Bisa Menjadi Guru Terbaik Saya"