Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Platform UGC yang Bisa Dimanfaatkan Untuk Menulis

4 Platform UGC
Credit Photo: Pexels


Ketika menulis bisa dijadikan profesi sehingga mendapatkan penghasilan, tentu kita sebagai blogger harus aktif dan jemput bola. Itu yang saya rasakan setelah memutuskan untuk resign dari pekerja kantoran menjadi fulltime blogger alias freelancer.

Hari-hari saya habiskan untuk menulis di depan laptop dan menonton drama Korea, hehehe. Sebab untuk saat ini ketika sedang bosan, maka drama Korea menjadi hiburan yang bisa saya manfaatkan. Padahal selain drakor, juga ada Drama Cina yang bisa ditonton lho. Drama Cina tak kalah bagusnya, karena saya pernah menonton satu judul namun belum saya tuntaskan sampai sekarang yaitu Fireworks of My Heart.

Kembali lagi mengenai profesi blogger yang bisa dijadikan sebagai peluang mendapatkan penghasilan, Segala sesuatu tidak bisa terjadi secara instan, begitu juga ketika Anda ingin mendapatkan cuan dari ngeblog.

Bahkan saya membutuhkan waktu 5 tahun sampai saat ini untuk bisa eksis sebagai blogger. Intinya adalah jangan pernah berhenti menulis dan lakukan personal branding kalau Anda adalah blogger yang aktif mengelola blog pribadi.

Selain menulis di blog, saya juga menulis di platform UGC atau kepanjangan dari User Generated Content. Platform UGC ini bisa dibilang blog yang bisa digunakan beramai-ramai, asalkan kita sudah memiliki akun di platform tersebut.

Ada beberapa brand yang terkadang meminta blogger untuk dapat menulis di platform UGC. Namun bagi saya saat ini tujuan menulis di platform UGC lebih ke upaya meningkatkan personal branding, agar ketika nama saya diketik di mesin pencarian lebih banyak muncul.

Bahkan terkadang ketika saya iseng mencari tahu lewat Meta AI di Whatsapp, informasi tentang saya masih sedikit. Nah, akhirnya saya mulai mencari cara bagaimana agar profil saya bisa lebih banyak muncul di mesin pencarian, salah satunya menulis di platform UGC.

Ada 4 platform UGC yang saya gunakan. Sebenarnya platform UGC itu banyak, tidak hanya 4 saja, namun karena tulisan saya lebih sering lolos di empat UGC ini maka akan saya tuliskan,

Platform UGC yang Bisa Dimanfaatkan Blogger, Mana Pilihanmu?

1. Kompasiana

Saya mengenal Kompasiana setelah setahun menjadi blogger. Itupun saya merasa sangat terlambat sekali. Namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Saya pun mulai mencoba menulis artikel di Kompasiana dan menurut saya proses moderasi di UGC ini tergolong cepat, tidak sampai memakan waktu berhari-hari.

Meskipun di profil saya tertulis sudah bergabung di Kompasiana sejak 2019, namun saya baru efektif menggunakan platform tersebut baru pada tahun 2021 ketika pandemi terjadi. Sekarang saya berusaha rutin untuk menulis di Kompasiana, minimal satu artikel dalam sebulan.

Pernah juga artikel yang saya tulis di Kompasiana "kena semprit" atau terindikasi melakukan pelanggaran. Biasanya pelanggaran tersebut adalah mencantumkan gambar yang memiliki hak cipta dan lupa saya tulis sumber gambar. Selain itu juga artikel yang terlalu hard selling biasanya akan diberi peringatan melalui inbox oleh admin Kompasiana. 

Artikel yang terlalu hard selling tetap bisa tayang di Kompasiana setelah kita edit narasinya terlebih dahulu. Saran saya ketika Anda ingin artikelmu lolos moderasi di Kompasiana, tulislah artikel evergreen atau soft selling

Pengguna Kompasiana dikenal dengan sebutan Kompasianer, dimana mereka bisa saling mengikuti satu sama lain. Lalu Kompasianer juga bisa meninggalkan komentar di artikel milik member lainnya sehingga bisa terjadi dialog yang interaktif.

Setelah beberapa tahun aktif menulis di Kompasiana, saya bersyukur sekali karena tahun 2024 ini bisa meraih pencapaian terbesar yaitu berhasil mendapatkan centang biru sebagai Kompasianer, dimana syarat utamanya adalah menulis artikel Headline sebanyak 20 tulisan.

2. Retizen

Retizen merupakan platform UGC di bawah naungan Republika, yaitu portal berita nasional di Indonesia. Ketika menulis di Retizen, usahakan juga artikel kita bertema evergreen atau soft selling dengan tidak terlalu banyak pengulangan kata para sebuah brand tertentu.

Biasanya artikel yang kita tulis di Retizen akan dimoderasi selama beberapa jam. Setelah lolos moderasi, artikel yang kita tulis di Retizen bisa dibaca oleh netizen yang membuka situs tersebut.

Biasanya setiap bulan Retizen akan mengadakan kompetisi "Blogger of The Month" dimana ditujukan kepada para blogger yang aktif menulis di UGC tersebut. 

3. Medium

Medium sendiri merupakan platform UGC yang didirikan oleh Evan Williams. Artinya Medium bukan berasal dari Indonesia. Evan Williams sendiri ternyata pendiri Twitter dan situr Blogger.

Jika Anda ingin menulis di Medium, maka cara menulisnya sama kok dengan platform UGC lainnya. Meskipun Medium bukan berasal dari Indonesia, namun UGC ini cukup user friendly untuk kita gunakan.

Kelebihan Medium adalah tulisan kita tidak perlu dimoderasi sehingga bisa langsung terposting saat itu juga ketika kita klik publish. Kita juga bisa follow pemilik akun Medium lainnya.

4. Indonesiana

Indonesiana merupakan salah satu platform UGC yang bisa dimanfaatkan oleh penulis maupun blogger untuk menuangkan ide-ide mereka ke dalam tulisan. Sama halnya dengan Kompasiana dan Retizen, tulisan di Indonesiana akan melalui proses moderasi terlebih dahulu.

Menurut pengalaman saya, kurang lebih proses moderasi artikel berlangsung maksimal 5 jam di Indonesiana. Di Indonesiana, kita bisa memilih apakah artikel yang dipublish masuk ke arikel gratis atau berbayar.

Jika artikel Anda masuk ke artikel berbayar, nantinya pembaca harus membayar kalau tidak salah lima ribu rupiah untuk bisa membuka akses artikel yang Anda tulis. Jika masuk ke kategori artikel gratis, maka seluruh pembaca bebas untuk membacanya tanpa harus membuka akses terlebih dahulu.

Selain 4 platform UGC di atas, ada juga Kumparan, Hipwee dan IDN Times. Entah kenapa saya hampir tidak pernah lolos ketika menulis artikel di 3 platform UGC tersebut. Saya anggap belum rejeki jika artikel tidak lolos di UGC tersebut. 

Ada lagi platform UGC yang bernama Qureta dimana saya sempat menulis beberapa artikel di sana. Sayangnya sekarang platform Qureta sudah tidak bisa diakses dan websitenya hilang begitu saja.

Penutup

Sebagai blogger, hendaknya tidak ada kata berhenti untuk selalu belajar. Teruslah asah kemampuan menulis dengan cara banyak berlatih dan membaca tulisa-tulisan dari blogger lainnya.

Salah satu Kompasianer yang sudah aktif menulis di Kompasiana sejak lama adalah Ambu Maria G. Soemitro dimana beliau telah banyak memenangkan penghargaan dari Kompasiana.

Semoga bermanfaat.


Referensi :

https://id.quora.com/Sebagai-seorang-penulis-mana-yang-lebih-baik-secara-keuntungan-buatmu-Medium-Indonesia-atau-IDN-Times


Posting Komentar untuk "4 Platform UGC yang Bisa Dimanfaatkan Untuk Menulis"