Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Menyikapi Ketika Dimutasi Kerja ke Kota Lain

 
Dimutasi Kerja ke Kota Lain

Bekerja merupakan dambaan semua orang yang ingin mendapatkan penghasilan. Penghasilan sendiri nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup orang tersebut maupun keluarganya. Motivasi seseorang bekerja mungkin berbeda-beda namun pada dasarnya satu yang membuat sama, yaitu mendapat penghasilan.

Beberapa profesi menuntut karyawannya untuk bersedia melakukan mobilitas yang cukup tinggi. Misalnya saja profesi marketing, yang terkadang mengharuskan untuk berpindah-pindah kota demi karir yang lebih baik lagi. Hal ini menyebabkan beberapa karyawan yang menduduki posisi tertentu di kantor kadang harus siap dengan perintah pimpinan untuk dipindah tugaskan kedaerah lain, entah itu luar kota tapi masih satu propinsi, bahkan pindah ke luar propinsi sekalipun.

Tidak masalah bagi karyawan yang belum berkeluarga, namun akan menjadi masalah bagi karyawan yang sudah memiliki pasangan bahkan anak yang sudah bersekolah. Biasanya pasangan dari karyawan, entah suami atau istri, enggan untuk ikut karyawan itu pindah lokasi pekerjaan karena sudah memiliki pekerjaan mapan. Sementara anak yang sudah bersekolah tidak ingin pindah dan berpisah dengan lingkungan sekolah yang sudah akrab dengan guru maupun teman.

Dilema memang ketika kita harus dimutasi kerja ke kota lain, apalagi tidak familiar dengan kota tujuan itu. Takut tidak bisa beradaptasi, takut tidak betah serta takut dengan komitmen berkeluarga kadang menjadi penghalang seorang karyawan untuk mau dimutasi. Sementara keputusan perusahaan bersifat mutlak, maka mau tidak mau karyawan harus bersedia menerima keputusan itu.

Lalu bagaimana menyikapi ketika kita dimutasi ke kota lain? Berikut akan saya ulas di artikel ini.

1. Cari Tahu Mengenai Kota Tujuan Dimutasi

Ketika menerima instruksi dimutasi kerja ke kota lain, tentu ada jangka waktu yang kalian miliki sebelum benar-benar pindah. Ada baiknya kalian mencari tahu terlebih dahulu kota tempat dimutasi kerja. Jika memungkinkan untuk memboyong seluruh anggota keluarga, maka buatlah persiapan matang.

Sekarang ini teknologi berkembang pesat sehingga kita tidak kesulitan dalam mencari informasi tentang suatu tempat atau lokasi. Dimutasi kerja di zaman serba canggih sekarang ini tidak semenyeramkan ketika tahun 1970an dimana penerangan saja masih serba minim dan infrastruktu belum maju.

2. Beri Pemahaman dan Pengertian Kepada Anggota Keluarga

Tentunya pihak pertama yang harus kalian beri tahu jika akan dimutasi kerja adalah keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan support sistem pertama yang akan menerima atau bahkan menolak keputusan manajemen kantor kalian mengenai mutasi kerja.

Jika respon yang diterima tidak baik, maka jangan kalian buru-buru mengambil keputusan. Biarkan seluruh anggota keluarga berpikir sejenak untung ruginya kalian dimutasi kerja. Berilah pengertian bahwa mutasi kerja itu demi kebaikan kalian sekeluarga dan demi hidup yang lebih baik lagi. Tentu saja apabila mutasi kerja itu didasarkan atas prestasi dan bukan sentimen pribadi semata.

3. Jika Tidak Sanggup, Maka Ajukan Resign

Bukannya ini harga mati, dan saya selalu memberi usul untuk mundur saja ketika keputusan kantor tidak sesuai dengan keinginan kita. Saya tidak mengajarkan kalian untuk menjadi pecundang atau mudah putus asa. Namun jika penempatan kerja kalian di luar daerah itu seperti hal yang mustahil, dan tidak ada solusinya maka jalan satu-satunya adalah legowo ketika harus mengajukan pengunduran diri.

Memang benar, mungkin saja di kota lain tempat kalian dimutasi akan mendapat jenjang karir yang tinggi dan bisa saja gajinya pun lebih besar, namun jika harus mengorbankan kebahagiaan keluarga maka harus ada yang dikorbankan. 

Jika pasangan kalian mau diboyong ikut serta ke kota tempat dimutasi, serta anak bersedia untuk pindah sekolah, maka dimutasi kerja ke kota lain bukanlah masalah serius. Namun yang menjadi persoalan adalah jika dimutasi kerja ke kota lain justru menimbulkan kesenjangan komunikasi antara pasangan suami istri dan anak juga tidak terkontrol.

Posting Komentar untuk "Bagaimana Menyikapi Ketika Dimutasi Kerja ke Kota Lain"